Lip Filler di The Clinic Beautylosophy

Hai semuanyaaa!!
Teman-teman yang stalk IG Story aku minggu lalu pastinya udah ga sabar banget nunggu-nungguin blogpost ini. Ada yang nebak aku lagi treatmenent Bleaching Gigi, ada yang belum tau sama sekali, ada yang tebakannya benar. So, jawaban benernya adalah..minggu lalu itu aku Lip Filler, gengs! Buat yang belum tau atau baru baca blogku, sekitar 3 tahun yang lalu aku Breast Augmentation di The Clinic Indonesia. (Chapter 1-2-3) Belakangan ini aku sedang ingin mencoba treatment lainnya seperti Filler, Botox, atau Eyelid Surgery. Kali ini aku mencoba Lip Filler sebagai permulaan. Haha. Kalau ditanya takut nggak sama jarum suntik? Aku nggak sama sekali. Bahkan merasa tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru. πŸ˜‚
Jadi aku dateng berdua sama suami ke The Clinic Indonesia cabang Kelapa Gading. Kali ini suami aku bakal ikutan treatment juga loh ❤ Tepatnya Hair Treatment. So, sembari bibir aku lagi di anastesi, aku nemenin suami Hair Treatment di The Clinic Indonesia. Aku akan publish blog postnya setelah ini 😘 Garis bibir yang kurang tegas serta tipis menjadi alasan utama aku ingin melakukan Lip Filler. Sebelumnya, untuk pasien baru di The Clinic Indonesia akan diberi form data diri untuk diisi. Form ini berisi beberapa informasi pribadi seperti Nama, Alamat, No.Telp, dan informasi riwayat alergi atau penyakit bawaan. Step pertama, Konsultasi dulu dong. Aku dengan dr. Anisha Puspa Melati yang akrab disapa Mela.
Duh, dokternya cantik plus ramah banget!!! Dokter cantik ini juga menjelaskan banyak hal tentang Lip Filler, seperti Do and Don'ts setelah Lip Filler. Faktor apa saja yang menyebabkan Filler lebih cepat hilang dari tubuh seseorang, dan resiko apa saja yang mungkin kita alami nanti setelah Filler. Tentu dengan bahasa yang asik, runut, dan mudah dimengerti. Filler ini bertahan sekitar 8 bulan hinggga 1 tahun. Karena metabolisme setiap orang berbeda, maka proses penyerapan filler di tubuh setiap orang pun berbeda pula. Banyak dipengaruhi oleh lifestyle seperti minum-minuman beralkohol, atau sering berolahraga, menyebabkan filler lebih cepat hilang dari tubuh seseorang. Untuk Do and Don'tsnya akan aku jabarkan khusus di paragraf bawah ya, gengs! Step kedua, bibir dibersihkan dengan air untuk menghilangkan kotoran serta lipstick.
 Monmaap sambil handphone-an. Namanya juga kerjaan ya beb, jadi mesti update Snapgram. Haha. Tahap setelahnya, bibir aku dianastesi menggunakan anastesi berbentuk cream. Kayak gini..
 Diolesin pakai cotton bud ke seluruh bibir. Kayaknya hampir mirip sama cream anastesinya sulam deh. Rasanya dingin-dingin doang. Fun fact, gaes. Aku pakai anting cuman sebelah lantaran tindikan sebelah kanan aku udah nutup dong. Mau nindik lagi nih, dimana yak?
 Terus abis diolesin, di wrap deh pakai plastik, lalu didiamkan selama 30 menit agar menyerap seluruhnya. Setelah 30 menit, bibirku terasa kebas dan tebal. Tbh, cream anastesinya sedikit kejilat, terus rasanya agak pahit, abis itu ujung lidah aku ikutan kebas. Wakaka. Setelah 30 menit, mulai dong fillernya. Sip deh, seru! Bibir aku dibersihkan dari cream anastesinya, yang tentu aja plastik wrap tadi dibuka. Terus aku dikasih, eh dipinjemin bola kenyal aka squishy buat digenggam dan ngalihin rasa sakit katanya.
 Dan bola ini berakhir cuma dipegangin aja sih, karena ga sesakit itu sampe butuh beginian buat dijadikan pelampiasan. Haha. Tapi boleh juga antisipasinya bu Dok dan sus-sus disini.
Pas disuntik mukaku malah jadi merah. Hahaha. No filter, no makeup, biar aja dah. Sebetulnya dari skala 1-10, kira-kira 2 deh rasa sakitnya. Ada beberapa titik yang berasa 'Ouch'. Cuma aku orangnya nahan kan, ga teriak atau ngomong apapun, makanya mukanya merah kayak nahan poop. Haha. Disini suami aku nanya molo, "Sakit ga, sayang? Sakit ga, sayang?", aku cengar cengir sambil ngibasin tangan dan bilang "Ga, biasa-biasa aja". He said my pain tolerance is very huge. Hehe. But overall, bukan karena aku setrong, tapi lebih karena di dalam cairan filller itu sendiri sudah ada anastesinya. Dokter Mela pun melakukan filler untuk dirinya sendiri dan tanpa anastesi. Girl Power, huh?πŸ”₯Last but not least, Before-AfterπŸ’‹

Do
✅ Sesudah filler bisa langsung : makan, minum, sikat gigi kayak biasa

Don'ts
Sauna
❌ Mandi or cuci muka pakai air panas/hangat
❌ Don't kiss me-kiss me, +/-3 harian. Haha
❌ Ga boleh soide mencet-mencet bibir sendiri, kalau bentuknya ga sesuai monggo bilang sama dokternya
❌ Yauda gitu aja kayaknya 😁

Buat kamu yang berminat Lip Filler, harga per ampoul/1cc Rp 5,5juta, gengs. Biaya sudah termasuk dengan biaya Dokter. Seandainya perlu lebih dari 1cc, biayanya nambah Rp 5,5juta lagi. Filler hidung dan dagu dengan filler bibir isiannya berbeda. Kalau untuk bibir menggunakan filler yang lebih soft. So, harganya udah pasti beda. Hehe. Btw, proses lip filler ga bisa hanya lewat 1 suntikan, tapi banyak titik. Jadi memang suntik sana-suntik sini. Kalau filler lainnya seperti dagu dan hidung, cukup hanya dengan 1 suntikan. Wdyt, gengs? Aku sih satisfied banget dan rencananya taon depan mau retouch dong, nabung dari sekarang 😌 Buat kalian yang tertarik untuk filler or plastic surgery, don't forget to follow social medianya The Clinic Beautylosophy untuk stalking-stalking portfolio before-after. Stay pretty, gengs!

The Clinic Beautylosophy

1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete